PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf persuasive
merupakan paragraph yang bertujuan meyakinkan orang lain bahwa pendapat penulis
benar dan mengajaknya melakukan suatu tindakan atau mengatasi suatu persoalan.
Persuasi senantiasa menggunakan kalimat yang mudah diterima, konkret,
menggelitik, dan merangsang emosi, tetapi tidak berlebih-lebihan. Bentuk-bentuk
persuasi yang bisa kita kenal adalah iklan, selebaran, kampanye lisan, dan
ceramah.
Syarat agar dapat
menyusun persuasi dengan baik :
1.
Watak dan kredibilitas
Watak dan seluruh kepribadian penulis dapat diketahui
dari seluruh karangannya, antara lain gaya yang dipakai, pilihan kata, struktur
kalimat, tema, dsb. Kredibilitas (kepercayaan) terhadap penulis akan timbul
jika pembaca mengetahui bahwa penulis memahami persoalan yang tengah
dibicarakannya dengan baik.Kepercayaan juga akan timbul jika penulis jujur
kepada pembaca.
2.
Kemampuan mengendalikan emosi
Yaitu kemampuan penulis untuk mengobarkan emosi dan
sentiment pembaca, termasuk juga kemampuan untuk merendahkan atau meredam emosi
dan sentimen itu jika diperlukan.
3.
Bukti-bukti
Penulis juga memiliki kemampuan memberikan bukti-bukti
(evidensi) mengenai suatu kebenaran.
Langkah-langkah :
1.
Menentukan tema dan tujuan
Tujuan penulisan persuasi
a.
Meyakinkan pembaca
b.
Mempengaruhi pendapat pembaca
c.
Mengubah pendapat pembaca
d.
Mengajak bertindak
2.
Menyusun kerangka paragraph persuasive
3.
Mengumpulkan data
Metode-metode khusus yang digunakan dalam menyusun paragraph
persuasive :
1.
Rasionalisasi : proses penggunaan akal untuk
memberikan suatu dasar pembenaran suatu masalah
Contoh : iklan sabun lifebuoy yang kandungan zatnya mampu
membunuh kuman
2.
Identifikasi : penulis mengidentifikasikan diri
sebagai pihak yang dekat, berpihak, dan memperjuangkan kepentingan pembaca.
Contoh : kampanye yang pembicaranya mengidentifikasikan
diri sebagai sesama pihak yang tertindas seperti pendengarnya
3.
Sugesti : memengaruhi pembacanya untuk menerima
suatu keyakinan tanpa member suatu dasar kepercayaan yang logis
4.
Konformitas : sikap mental untuk menyesuaikan
diri dengan keadaan yang dialami pembaca.
5.
Kompensasi : penulis mendorong pembaca untuk
melakukan tindakan lain sebagai pengganti atas kelemahannya atau keinginan yang
gagal dicapai
6.
Proyeksi : teknik menjadikan sesuatu yang
awalnya adalah subyek menjadi obyek
7.
Penggantian : penulis berusaha meyakinkan
pembaca untuk mengalihkan suatu obyek atau tujuan tertentu ke tujuan lain.