Rabu, 18 April 2012


PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf persuasive merupakan paragraph yang bertujuan meyakinkan orang lain bahwa pendapat penulis benar dan mengajaknya melakukan suatu tindakan atau mengatasi suatu persoalan. Persuasi senantiasa menggunakan kalimat yang mudah diterima, konkret, menggelitik, dan merangsang emosi, tetapi tidak berlebih-lebihan. Bentuk-bentuk persuasi yang bisa kita kenal adalah iklan, selebaran, kampanye lisan, dan ceramah.
Syarat agar dapat menyusun persuasi dengan baik :
1.       Watak dan kredibilitas
Watak dan seluruh kepribadian penulis dapat diketahui dari seluruh karangannya, antara lain gaya yang dipakai, pilihan kata, struktur kalimat, tema, dsb. Kredibilitas (kepercayaan) terhadap penulis akan timbul jika pembaca mengetahui bahwa penulis memahami persoalan yang tengah dibicarakannya dengan baik.Kepercayaan juga akan timbul jika penulis jujur kepada pembaca.
2.       Kemampuan mengendalikan emosi
Yaitu kemampuan penulis untuk mengobarkan emosi dan sentiment pembaca, termasuk juga kemampuan untuk merendahkan atau meredam emosi dan sentimen itu jika diperlukan.
3.       Bukti-bukti
Penulis juga memiliki kemampuan memberikan bukti-bukti (evidensi) mengenai suatu kebenaran.

Langkah-langkah :
1.       Menentukan tema dan tujuan
Tujuan penulisan persuasi
a.       Meyakinkan pembaca
b.      Mempengaruhi pendapat pembaca
c.       Mengubah pendapat pembaca
d.      Mengajak bertindak
2.       Menyusun kerangka paragraph persuasive
3.       Mengumpulkan data

Metode-metode khusus yang digunakan dalam menyusun paragraph persuasive :
1.       Rasionalisasi : proses penggunaan akal untuk memberikan suatu dasar pembenaran suatu masalah
Contoh : iklan sabun lifebuoy yang kandungan zatnya mampu membunuh kuman
2.       Identifikasi : penulis mengidentifikasikan diri sebagai pihak yang dekat, berpihak, dan memperjuangkan kepentingan pembaca.
Contoh : kampanye yang pembicaranya mengidentifikasikan diri sebagai sesama pihak yang tertindas seperti pendengarnya
3.       Sugesti : memengaruhi pembacanya untuk menerima suatu keyakinan tanpa member suatu dasar kepercayaan yang logis
4.       Konformitas : sikap mental untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dialami pembaca.
5.       Kompensasi : penulis mendorong pembaca untuk melakukan tindakan lain sebagai pengganti atas kelemahannya atau keinginan yang gagal dicapai
6.       Proyeksi : teknik menjadikan sesuatu yang awalnya adalah subyek menjadi obyek
7.       Penggantian : penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk mengalihkan suatu obyek atau tujuan tertentu ke tujuan lain.